Nama : Billy Rickyantara
NIM : 1801379306
Kelas : LA56
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Mei 2015
Kegiatan yang dilakukan : CB Bimbel
Nama Lokasi : Binus Anggrek
Saya kembali mengikuti program TFI ( Teach For Indonesia) yaitu program bimbingan belajar.
Hari ini saya mengajar seorang siswi Kelas 5 SD dari sekolah SDN Kebon Jeruk 15 Pagi, Jakarta Barat yang bernama Pode Wulaa Ratu Wawo Sangia. Ini adalah pertama kali saya mengajar dia.
Hari ini Pode memilih untuk membahas tentang pelajaran IPA yaitu mengerjakan latihan semester 2 dari buku cetaknya. Pode banyak bertanya tentang Lapisan-lapisan Bumi karena gurunya kurang tepat dalam mengajarkan pelajaran tersebut.
Setelah selesai membahas pelajaran IPA sampai tuntas, Pode meminta untuk belajar Bahasa Inggris. Saya kasihan dengan Pode, karena ia cerita kepada saya bahwa guru bahasa inggrisnya hanya 1 orang di Sekolah Dasar, dan tidak pernah menjelaskan sedikitpun tentang vocabulary ataupun tentang Grammar karena sang guru hanya asik main Handphone saat dikelas selama kelas berlangsung. Sehingga Pode dan teman-temannya tidak mengerti sama sekali hal-hal dasar dalam belajar bahasa inggris.
Akhirnya saya mengajarkan Pode tentang Grammar dasar yang wajib diketahui anak-anak tingkat sekolah dasar dan mengerjakan semua latihan yang masih belum dikerjakan didalam buku cetaknya.
Setelah semua pelajaran selesai, saya memintanya untuk mengisi questionairre tentang bimbel tersebut bersama saya (kesan, pesan, dan lain-lain)
Analisa diri mahasiswa : Saya merasa bangga dan senang untuk dapat mengajar anak-anak di program TFI ini. Saya merasa bertanggung jawab untuk membuat mereka mengerti pelajaran mereka, membuat mereka mendapatkan nilai yang baik saat ulangan/ ujian. Kita sangat perlu memajukan pendidikan di negeri kita karena tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang benar dan layak / seharusnya, jadi lewat program TFI ini, kita berkesempatan untuk mendidik dan mengajar mereka dengan benar dan seharusnya.
Masukan saya kepada TFI : Entah memang seharusnya atau bagaimana, kakak-kakak / orang yang menjadi panitia di kelas-kelas sangat galak terhadap anak-anak kelas 5 SD ini. Seharusnya mereka di didik dengan baik, bukan dengan teriak-teriak/ memarahi, karena dari umur seginilah anak-anak ini harus mulai dididik dengan benar dan dengan cara yang tepat. Saya sedikit merasa kesal saat mendengar ada 1 orang panitia yang menghukum 1 kelas anak-anak SD ini untuk mengulang tulisan hukuman sebanyak 250 kali. Itu terlalu berlebihan dan sama sekali tidak memberi efek jera kepada mereka, mereka hanya menganggap kakaknya galak dan menyusahkan mereka karena memberikan hukuman yang sangat berat. Akhirnya anak-anak banyak yang tidak suka dan tidak respect dengan panitia kelas terutama panitia yang laki-laki (Berdasarkan cerita beberapa siswa/i). Panitia kelas yang laki-laki lebih terlihat Senioritas. Padahal mereka mengikuti program ini untuk belajar hal-hal baik bukan diperlakukan seperti itu. Semoga dengan melihat dan mempertimbangkan masukan dari saya ini, TFI dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Nilai Pancasila yang diterapkan adalah sila ke-3 : "Persatuan Indonesia"
Karena kami para volunteer di TFI bergabung, bersatu, bersama-sama untuk bagaimana memajukan pendidikan anak-anak di Indonesia, supaya mereka lebih pintar, sehingga mungkin kelak mereka dapat mengharumkan nama Indonesia dengan prestasi di sekolahnya sehingga mungkin saja mereka dapat mengikuti lomba nasional bahkan mewakili nama Indonesia untuk tampil di perlombaan International.
Selain kami memajukan pendidikan, Volunteer TFI juga ada yang bersama-sama menjadi duta kebersihan, membuat lubang Biopori, dan PAUD. Jadi intinya walaupun kami dibagi menjadi bidang yang berbeda-beda di TFI, tetapi kami tetap bersatu dan bekerjasama dalam menjadikan Indonesia lebih sejahtera.
Kesan dan Pesan dari Siswa untuk pengajar
Kesan : "kakaknya baik."
Pesan : "Jangan suka marah-marah dan bolos kuliah."
Yang diharapkan oleh siswa untuk BimBel kedepannya : "Semoga kakaknya baik-baik."
Nilai yang diberikan kepada kakak billy : 10